Sunday, January 15, 2017

Review Tempat Wisata, Makam Raja Mataram Kotagede Yogyakarta

Review Tempat Wisata, Makam Raja Mataram Kotagede Yogyakarta - Jika ingin berwisata ziarah sebaiknya untuk anda datang ke pemakaman raja mataram yang berada di Kotagede yogyakarta. di pemakam ini terdapat makam raja pertama kerajaan islam pertama di yogyakarta yang di makamkan yaitu Panembahan Senopati dan serta keluarga. Panembahan Senopati yang wafat pada tahun 1601 dan di makam kan di dekat makam ayahnya.


Keunikan di pemakamam ini jika kita ingin berziarah maka tidak di perbolehkan untuk memakai emas dan kita di anjurkan untuk memakai pakaian adat jawa. di sini terdapat juga penyewaan pakaian adat jawa, Pemakaman ini di jaga sejumalah abdi dalem, pengalaman yang unik karna bisa memakai pakaian adat jawa layaknya seperti abdidalem jawa kuno. untuk mencapai tempat ini tidak lah jauh dari pasar kotagede yang berjarak sekitar 100 meter dari pasar kotagede. komplek pemakam ini yang dikelilingi tembok benteng yang kokoh dan besar. pintu gerbang komplek pemakaman ini yang memiliki arsitektur budaya Hindu bernama Gapura paduraksa dengan kusen berukir di sebelah selatan Masjid Besar Mataram.

Makam Raja-Raja Mataram Kotagede Jogja, dengan makam Ki Ageng Pemanahan, Panembahan Senopati dan makam lainnya, ada di Dusun Dondongan, Desa Jagalan. Saya berjalan kaki dari Masjid Besar Mataram , melewati gerbang paduraksa tebal tua, dan menuruni undakan.

Lalu terlihat pendopo kecil bernama Bangsal Duda, yang dibangun tahun 1566 Jawa (1644 M) oleh Sultan Agung, tempat jaga Abdi Dalem Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Seorang pria tengah duduk bersila, satu lagi bangun dari rebahan ketika saya mendekat.

Pandangan pada gapura paduraksa dengan kusen berukir menuju ke kompleks Makam Raja-Raja Mataram Kotagede Jogja. Pada puncak gapura ini terdapat ukiran Kala bercuping ganda terbuat dari batu kapur dengan ekspresi tidak begitu garang. Sebuah tengara menempel pada tembok bata telanjang, ditulis dengan huruf latin dalam bahasa Jawa dengan ejaan lama.


Saya melintasi gapura paduraksa lainnya di kompleks makam yang disebut Regol Sri Manganti, dengan tembok kelir di belakangnya, menuju ke area kedua dimana terdapat empat buah bangsal yang letaknya berhadapan dan di ujungnya terdapat gapura paduraksa tinggi dengan pintu tertutup, sebagai pembatas ke dalam area utama makam.

Pandangan pada bangsal di sisi sebelah kanan di dekat gapura masuk ke bagian dalam Makam Raja-Raja Mataram Kotagede Jogja. Sebuah tulisan menempel pada tiang bangsal, berbunyi “Bangsal Pengapit Ler” (bangsal pendamping Utara). Pendopo kecil ini merupakan “Bangsal kagem para Putri”, digunakan sebagai tempat istirahat bagi pengunjung wanita.



Pada blandar bangsal ada lukisan foto Pakubuwono X yang naik tahta pada 30 Maret 1893 bergelar Sampeyandalem Hingkang Sinoehoen Kanjeng Pakoeboewono Senopati Ing Ngalogo Ngabdulrahman Sayidin Panoto Gomo Hingkang Kaping X. Ia dianggap waskita dan mendapat gelar Sunan Penutup, atau raja besar Surakarta yang terakhir. PB X wafat pada 20 Februari 1939.

Di sebelahnya ada lukisan foto Pakubuwono XI yang dinobatkan pada 26 April 1939 dan wafat beberapa bulan sebelum proklamasi kemerdekaan. Di bangsal ini ada payung dan tombak serta bendera Gula Kelapa (Merah Putih). Di seberangnya ada “Bangsal Pengapit Kidul”, bangsal untuk pria dimana pada blandarnya terdapat foto dua orang Sultan Yogya yang terkenal.
Sendang Seliran ini berada di bagian selatan tembok Makam Raja-Raja Mataram Kotagede Jogja, yang terbagi menjadi Sendang Seliran Lanang (untuk laki-laki) di sebelah Utara dan Sendang Seliran Wadon (perempuan) di sisi lainnya. Menurut cerita, pembuatan sendang itu dikerjakan sendiri oleh Ki Ageng Pemanahan dan Panembahan Senopati.

Cerita lain menyebutkan bahwa sendang itu disebut seliran karena airnya berasal dari makam / badan
Penembahan Senopati. Sejumlah ikan, termasuk lele bule berukuran cukup besar, tampak berenang-renang di Sendang Seliran Lanang. Meskipun airnya tidak keruh namun tidak pula jernih. Jika saja airnya dirawat dengan baik tentu akan lebih baik.

Didalam komplek makam juga terdapat 2 sendang ( tempat mandi ) yaitu sendang putri dan sendang putra. Konon katanya jika kita mandi disendang tersebut apa yang kita inginkan akan terkabul seperti keinginan untuk mendapatkan jodoh, lancar usaha atau kesehatan. Namun semua kita kembali lagi pada diri kita masing-masing percaya atau tidaknya yang jelas hidup mati,jodoh dan rejeki itu ada dtitangan Allah Swt.