Sunday, August 27, 2017

Masjid Kotagede Yogyakarta , Peninggalan Kerajaan Mataram

Masjid Kotagede Yogyakarta , Peninggalan Kerajaan Mataram - Waktu jaman sekolah sd pas pelajaran sejarah pasti kalian ingat yang namanya kerajaan Mataram. Nah..kali ini aku akan bercerita sedikit pengalamanku mengunjungi salah satu dari peninggalan kerajaan Mataram. Ada perasaan bahagia tersendiri tiap kali saya mengunjungi rumah Allah  Masjid ya masjid. Saya selalu jatuh cinta pada setiap masjid, baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri . Desain-desain kaligrafi dan bentuk masjidnya begitu indah. Suasana setiap masjid juga mempunyai kesan tersendiri di hati saya, sangat sangat menenangkan jiwa. Tetapkanlah rasa cinta ini pada semua rumah-rumah ibadahMu, Ya Rabb .



Kemaren saya sempat singgah di Masjid Kotagede Yogyakarta untuk menunaikan shalat Azhar . Masjid cantik ini beralamat di Jl. Watugilang, Kotagede, Yogyakarta. Pelataran masjid saat itu sedang lumayan ramai, disana sandal dititipkan di penjaga sandal, bayarnya seikhlasnya . Sebenarnya bisa saja sih tidak dititipkan, karena saya melihat di pelataran-pelataran masjid pun ada sandal yang dibiarkan begitu saja (baca:tidak dititipkan). Saya berwudhu dan memasuki masjid. Masyaallah, kesan pertama ketika saya masuk masjid, suasananya tenaaaaaang sekali, unsur unsur islam, unsur unsur kayu dan nuansa masjid tempo dulunya terasa sekali, udaranya pun terasa sejuk. Masyaallah, ingin sekali saya bisa berlama-lama shalat disana. Ingin sekali saya menjadi penduduk sekitar masjid itu, dan shalat disana setiap hari.

Mari kita bahas sedikit mengenai sejarah Masjid Kotagede Yogyakarta :) Masjid ini adalah salah satu masjid tertua di Yogyakarta, masjid ini dibangun oleh Sultan Agung pada tahun 1640, masjid ini merupakan masjid peninggalan Mataram. Masjid ini dibuat dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun pada masa Sultan Agung yang berhasil membangun inti masjid yang disebut sebagai langgar. Dan tahap kedua masjid ini dibangun oleh Raja Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X. Perbedaan pada bangunan masjidnya terdapat pada tiangnya. Tiang masjid yang dibangun oleh Sultan Agung berasal dari kayu, sedangkan yang dibangun Paku Buwono X berasal dari besi. 

Di masjid ini pula terdapat sebuah bedug yang berusia sudah cukup tua, bedug ini merupakan hadiah dari Nyai Pringgit dan masih dipakai sampai sekarang.Yuu sempatkan shalat di masjid ini.