Friday, June 29, 2018

Pengalaman Financial

Beberapa hari sakit jadi gak sempat nulis blog, pas sakit pikiran jadi kemana-mana. Sempat kepikiran masa depan untuk anak walaupun belum punya he he he, menginggat pekerjaanku ini bisa dibilang freelance otomatis penuh ketidakpastian. Hal itu menjadi salah satu alasan kenapa sejak bulan 3 kemarin aku memutuskan untuk masuk ke bursa saham dan memulai berinvestasi saham. Ehm...hal ini tentu sangat-sangat terlambat bagiku karena aku baru menyadarinya ketika umurnya 29 tahun harusnya aku lakukan itu sudah sejak lama. Ada pepatah yang mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali he he, pepatah ini sedikit menghibur walaupun sebenarnya aku sangat menyesalinya. Orang kaya sekalipun masih butuh berinvestasi untuk melindungi asetnya dari penurunan nilai akibat inflasi. Tentunya, kepentingan untuk berinvestasi akan semakin tinggi bagi mereka yang hidupnya bergantung pada gaji bulanan tak terkecuali seperti aku yang pendapatannya penuh ketidak pastian.


Singkatnya, dengan berinvestasi, kita dapat mulai mempersiapkan kebutuhan di masa depan dengan memanfaatkan dana yang kita miliki saat ini. Apapun tujuan jangka pendek kita, seperti ingin membeli gadget terbaru atau berlibur bersama keluarga, maupun jangka menengah dan panjang seperti membuka restoran, menyiapkan uang muka untuk rumah idaman, atau menyiapkan dana pensiun, kita dapat mulai memenuhinya dari sekarang.

Seperti yang sudah aku jelaskan diartikel aku sebelumnya bahwa saat aku memutuskan untuk membuka rekening dana invetasi di BNI sekuritas itu semua tidak serta merta aku lakukan tanpa arahan dan tujuan. Jujur saja ada mentor yang membuka pola pikir aku tentang saham dan karena beliau lah aku memutuskan untuk membuka rekening sendiri di bursa efek. Saat memutuskan berinvetasi didunia saham peran mentor itu sangat penting agar kita tak tersesat seperti dihutan rimba yang tak tau arah dan tujuan. Mentor ini menunjukkan jalan mana yang harus kita lewati agar kita bisa lebih cepat mencapai kesuksesan dan tidak membuang-buang waktu kita. 

Aku percaya sebenarnya diluar sana banyak diantara kalian yang tertarik ketika membahas tentang saham namun kalian malas untuk mencari tau apa itu saham?, bagaimana cara kerjanya? dan lain sebagainya. Hal pertama yang ada diotak kalian adalah berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa bertransaksi saham? berapa keuntungan per bulan yang bisa diperoleh ? yap yang ada hanya pikiran untung ruginya padahal kalian belum mengenali dunia saham. Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dulu juga sempat terlintas dipikiranku, namun seiring berjalannya waktu aku mulai kepo dan mulai mencari mentor. Setelah bertemu mentor mulai banyak belajar mengenai saham dan aku fokus training fundametal saja karena aku juga masih pemula. Disini aku tak akan menjelaskan lagi bagaimana cara daftar akun saham karena sudah aku jelaskana diartikel aku sebelumnya, aku hanya berbagi sedikit pengalamanku saja he he.

Meskipun tidak stabil alias harganya berubah-ubah, saham yang bagus mempunyai nilai yang terus melonjak. Paling rendah return rata-rata saham setiap tahunnya sekitar 12%. Kalau ditunjang dengan kondisi perekonomian dan pasar yang baik, return rata-ratanya bisa mencapai 20%. Cobalah biarkan saham selama 10 tahun. Berapa besar total return yang didapat ini yang sekarang ingin aku coba karena menurut mentorku seperti itu.Inflasi di Indonesia cenderung berubah-ubah. Lebih sering meninggi ketimbang menurun. Kalau sudah naik, dampaknya terasa sampai ke harga-harga barang kebutuhan. Itulah sebabnya tiap tahun pendapatan naik menyesuaikan dengan laju inflasi. Terkadang besaran kenaikan pendapatan tidak terlalu signifikan untuk menutupi kebutuhan.

Di sinilah pentingnya melakukan investasi. Namun, jangan sampai memilih investasi yang kurang memberikan keuntungan maksimal. Dibandingkan instrumen investasi yang selama ini telah dikenal masyarakat, investasi di pasar modal dengan membeli saham jauh lebih menguntungkan. Return yang diberikan mampu menyaingi tingkat inflasi. Jika dibanding-bandingkan, bunga dari tabungan masih kalah dengan besaran inflasi. Itulah kenapa lebih baik berinvestasi saham. Perlahan-lahan tapi pasti, selalu membeli saham yang bagus tak ubahnya sama dengan menabung. Tapi, menabung saham memberikan nilai lebih dari sekadar nilai tabungan biasa.

Mulailah segera dan jangan menunggu lagi. Mulailah dengan mencari-cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pasar modal. Bila sudah cukup mengerti, mulailah coba-coba berinvestasi di pasar modal.Kalian bisa memulainya dengan membeli saham.

Pilihlah saham yang dikategorikan sebagai Saham Lapis Satu (Blue Chips). Kenapa? Sebab saham Blue Chips terbilang stabil dan kuat dalam menghadapi gejolak pasar. Jadi, tak perlu repot-repot mencari hari baik. Mulailah segera dan nantikan keuntungannya.Jika kalian butuh mentor aku dengan senang hati akan memperkenalkan mentorku selama ini dan kita bisa sama-sama belajar mengenai saham. Mentorku ini tak akan pernah pelit berbagi ilmu dan pengalamannya di dunia persahaman, ini bukan promosi ya he he tapi biar kalian gak salah ambil jalur saja. Namanya berinvestasi tentu kita mengharapkan keuntungan, lebih baik mengeluarkan sedikit biaya untuk membayar mentor daripada kita membuang uang karena kurangnya ilmu sehingga kita salah membeli saham.