Friday, July 6, 2018

Wisata Gratis Sambil Belajar Di Museum Gumuk Pasir

Liburan masih belum berakhir sayang banget jika terlewatkan begitu saja, aku harap kalian tak akan pernah bosan untuk berkunjung dan membaca blogku ini. Yap...tgl 3 juli 2018 kemarin aku sedang mengunjungi Yogyakarta yang entah sudah berapa kali namun tak pernah bosan. Kali ini tujuan awalnya adalah pantai karena pengen mandi air laut ha ha, mau ke gunung kidul kok ya jauh banget rasanya akhirnya nyari pantai yang gak begitu jauh dari pusat kota. Setelah ngubek-ngubek google maps akhirnya keputusannya adalah pantai depok. Setelah perjalanan yang mengikuti google maps akhirya kita sampai didepan TPR pantai Depok namun karena rekanku sangat sok tau he he  akhirnya ngambil jalan lain dan saat itu nemuinlah kita bangunan unik berbentuk krucut daripada penasaran akhirnya kita nyoba nanya-nanya satpamnya dan diperbolehkan untuk masuk.

Sesampainya kita didalam didampingi 2 pegawai yang siap memandu dan menjelaskan apa yang ada didalam museum. Dan ternyata oh ternyata bangunan berbentuk kerucut tersebut adalah Museum Gumuk Pasir yang dulunya merupakan laboratorium. Museum Gumuk Pasir hadir sebagai laboratorium geospasial pesisir Parangtritis dan menyimpan berbagai benda yang berkaitan dengan ekosistem pesisir pantai, seperti berbagai jenis batuan, pasir, herbarium, serta tersedia ruang audio visual yang nyaman untuk mengenal dan memahami gumuk pasir.

Gumuk pasir adalah gundukan bukit dari pasir yang terhembus angin ( pasir dari gunung berapi mengalir ke sungai kemudian ke samudra hindia dan terbawa angin ). Tidak semua daerah tropis memiliki gumuk pasir seperti yang ada di pantai Parangkusumo, Parangtritis Yogyakarta ini. Hanya ada dua negara dengan iklim tropis yang memilikinya yakni Indonesia dan Meksiko. Di museum ini, kita akan mendapat informasi mengenai proses terbentuknya gumuk pasir pantai selatan. Selain itu terdapat alat-alat pemetaan, sampel pasir dan batu dari beberapa daerah di Indonesia.


Museum ini diresmikan oleh Menristekdikti, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak bersama dengan Gubernur DIY, Kepala BIG, Bupati Bantul, dan Rektor UGM pada tanggal 11 September 2015. Museum ini difasilitasi oleh Kemenristek Dikti, Pemerintah DIY, dan dikelola bersama antara Badan Informasi Geospasial (BIG), UGM, dan Pemerintah Kabupaten Bantul.


Banyak pelajar DIY maupun luar DIY yang berkunjung ke Museum Gumuk Pasir ini untuk belajar mengenai kemaritiman. Termasuk pula untuk belajar mengenai sejarah munculnya gumuk pasir atau dalam bahasa Indonesia disebut gundukan pasir yang ada di sekitar Pantai Parangtritis. Museum ini memang cocok dijadikan tempat wisata edukasi buat anak-anak, aku rekomendasiin banget karena selain fasilitasnya yang lengkap tentunya para pemandunya dengan tlaten siap memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan dari kita jika ada yang belum paham. 

Di Museum Gumuk Pasir, pelajar selain memperoleh penjelasan mengenai sejarah terbentuknya gumuk pasir, juga dapat melihat berbagai koleksi yang berkaitan dengan kemaritiman, antara lain tanaman-tanaman pantai yang dapat dijadikan kerajinan, seperti tangkai enceng gondok dan kayu cemara laut, peralatan yang digunakan untuk penginderaan jarak jauh, bermain game kemaritiman, melihat film kemaritiman, aneka macam hasil laut, seperti kerang, ikan, bintang laut, serta berbagai jenis bebatuan yang ada di sekitar pantai.






Bentuk kerucut gedung itu melambangkan Gunung Merapi. Selain gedung berbentuk kerucut, bangunan lain di museum itu berbentuk lorong dan gedung bergelombang. Keduanya sebagai representasi dari keberadaan sungai dan gumuk pasir. Dengan demikian, sebenarnya bangunan-bangunan itu menggambarkan Gunung Merapi yang mengeluarkan lahar, kemudian lahar terbawa air sungai hingga akhirnya sampai ke pantai dan dasar laut. Pasir yang berada di pantai, kemudian dibawa angin laut menuju daratan dan terbentuklah gumuk pasir. Dan bersyukurlah kita bisa menikmati gumuk pasir karena prosesnya yang membutuhkan waktu yang sangat lama bisa ratusan tahun. Jika 17 tahun bagi kita sudah remaja namun untuk proses terbentuknya gumuk pasir ini masih embrio.


Walaupun namanya museum namun disini ada banyak spot foto yang asik banget buat diposting di instagram. Oh,,iya museum ini lagi ngadain semacam lomba foto dengan hastag #parangtritisgeomaritimesciencepark#sahabatgeomaritime#sahabatmuseum jangan lupa follow ig nya ya @geomaritimesp dan buat kalian mahasiswa yang ingin melakukan kunjungan atau semacamnya tinggal kirim saja surat tembusannya ke https://pgsp.big.go.id/. 

Jam Buka Museum
Buka hari Senin - Jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB
Pengunjung yang datang akan dilayani oleh seorang pemandu museum
Bila kalian datang bersama rombongan, harap memberikan informasi terlebih dahulu

Tiket Masuk
Gratis

Fasilitas
Kantor
Ruang studio audio visual
Auditorium
Rumah Singgah
Ruang diklat
Kamar mandi
Photobooth
Parkir luas
Pemandu museum

Rute Menuju Ke Museum
Dari Yogyakarta menuju ke Jl. Parangtritis sampai TPR Pantai Parangtritis, sebelum TPR ada belokan ke kanan. Ikuti jalan tersebut sampai TPR Pantai Depok.
Sebelum TPR Pantai Depok belok ke kiri kira-kira 200 m. Museum Gumuk Pasir terletak di kiri jalan dengan bangunan dominan bercat biru.