Sunday, September 10, 2017

Wisata Watu Lawang, Bantul Yogyakarta

Wisata Watu Lawang Bantul Yogyakarta - Berwisata lagi dan lagi rasanya tiap kali ke Yogyakarta tak akan pernah kehabisan yang namanya tujuan wisata. Yups..kemarin aku pergi ke daerah Bantul,searah dengan tempat wisata hutan pinus imogiri namun ini tempatnya belum begitu jauh. Wisata Watu Lawang tempatnya gak jauh dari lokasi wisata watu goyang. Ehm...kok temanya batu-batu gitu ya?, mungkin karena memang dilokasi terdapat bunyak bebatuan besar gitu gaes dengan bonus pemandangan alamnya. 

Wisata Watu Lawang adalah obyek wisata perbukitan baru di desa Mangunan tepatnya berada di pedukuhan Cempluk, Mangunan, Bantul. Desa Mangunan sendiri sudah sangat terkenal dengan berbagai macam wisata gardu pandangnya untuk melihat hijaunya alam Bantul dan menikmati matahari terbit maupun tenggelam seperti di kebun buah Mangunan, Panguk Kediwung, Jurang Tembelan dan lain-lain.

Untuk menuju lokasi memang rutenya melewati rumah-rumah warga dan jalannya gak begitu sulit karena memang sudah dipersiapkan oleh warga sekitar bagi para pengunjung tempat wisata. Untuk pengendara motor hanya dikenakan biaya parkir Rp 3000,- saja kita sudah bisa menikmati pemandangan alam dan kesejukan luar biasa,


Sebenernya gak beda jauh dengan tempat-tempat wisata lainnya, ada gardu pandang dan spot foto dengan bacground pemandangan sekitar. Namun ada yang unik saat kita baru tiba disekitar tempat parkir kita disambut oleh ibu-ibu yang sedang memainkan lesung secara berirama sehingga enak didengar. Selain itu yang lebih unik ada ayunan akar alam, tenan gaes ayunan ini kuat kok berasal dari akar pohon-pohon yang besar.

Pengunjung yang akan menuju ke Tebing Watu Lawang Dlingo harus berjalan menuruni anak tangga terlebih dahulu kemudian menyusuri jalan setapak hingga tepian tebing. Anak tangga turun sudah dibangun secara permanen sehingga tidak menyulitkan pengunjung berjalan menuruni anak tangga. Pada sebuah area yang landai berdiri beberapa warung penjaja makanan dan minuman untuk wisatawan. Namun keberadaannya belum tertata dengan baik dan terkesan kumuh. Semoga kedepannya warung-warung di dalam kawasan wisata ini ditata dengan baik. Untuk menuju area Tebing Watu Lawang hanya tinggal berjalan melewati bongkahan batu besar untuk tiba di lokasi. Kawasan Tebing Watu Lawang ditandai dengan sebuah jembatan bambu yang mengarah ke tepi jurang. Jembatan bambu inilah yang menjadi salah satu daya tarik utama yang ditawarkan oleh wisata alam ini. 


Watu Lawang sebenarnya adalah puncak bukit yang terlihat dari area persawahan dusun Kedungmiri Imogiri. Bukit atau tebing ini konon merupakan gunung atau bukit purba yang terbentuk ketika proses pembentukan aliran Sungai Oyo atau Oya. Bukit ini tersusun dari bongkahan batu purba yang mirip seperti batuan Gunung Api Purba Nglanggeran. Puncak bukit tampak terbelah dua dengan dua ujung lancip dan sebagian tebing dipenuhi oleh rerimbunan pohon serta semak. Bukit ini tidak dapat didaki dari dasar bukit yang berada di dusun Kedungmiri karena kemiringan tebing yang tajam dan terjam. Saat ini akses menuju Puncak Tebing Watu Lawang hanya bisa ditempuh dari area pemukiman desa Mangunan.


Nama Bukit atau Tebing Watu Lawang ini memiliki kemiripan atau kesamaan nama dengan daerah lain yang menggunakan nama yang sama yaitu “watulawang” seperti Pantai Goa Watulawang di Gunungkidul. Kemiripan nama tersebut sepertinya tidak disengaja karena mungkin memiliki makna yang hampir sama yaitu sebagai “pintu” atau “lawang” dalam bahasa Jawa. Ada yang bilang bahwa nama Watulawang sebagai dipercaya sebagai pintu masuk ke dunia gaib. Namun belum diketahui apakah ada mitos atau cerita turun menurun mengenai bukit ini. Nah..didekat jembatan ada mbah soman sebagai juru kunci wisata watu lawang.


Walaupun tempat wisata ini tergolong baru, namun fasilitasnya sudah memadai seperti tempat seketariat, toilet dan kantin-kantin. Untuk tempat ibadah belum ada namun kalian bisa inisiatif meminjam mukena pada ibu-ibu pedagang disana. Dan jangan khawatir buat kalian yang jauh dari luar kota dan kemalaman didaerah sana kini sudah buanyak banget dibuka Homestay dengan kisaran harga Rp 150.000, - Rp 250.000,-.


Peristiwa matahari terbit atau sunrise di Tebing Watu Lawang tidak terlihat karena posisi tebing ini menghadap ke arah selatan dan di sebelah timur terhalang bukit lain yaitu Bukit Watu Adeg dan Bukit Mangunan. Namun pengunjung tidak akan dibuat kecewa karena akan disuguhkan pemandangan aliran sungai oyo dari atas bukit sama seperti di puncak Bukit Mangunan dan kabut pagi yang memenuhi lembah disekitar sungai. Selain itu suasana kawasan yang wisata yang teduh dan dipenuhi rerimbunan pohon yang lebat membuat pengunjung betah bersantai di tempat ini. Secara keseluruhan Wisata Alam Watu Lawang dapat menjadi alternatif pilihan wisata perbukitan selain Bukit Mangunan dan Bukit Panguk Kediwung yang telah ramai dikunjungi wisatawan.