Sunday, July 30, 2017

Serba Serbi Bedak

Serba Serbi Bedak  - Semua wanita pasti pernah yang namanya pakai bedak walaupun gak suka dandan pasti setidaknya pernah pakai bedak walaupun cuma tipis-tipis. Kayaknya sebagian besar perempuan itu pakai bedak ya. Walau nggak demen-demen amat sama make up, kayaknya sih minimal tetep bedakkan. Bahkan banyak yang sejak usia menjelang remaja udah dikasih tau sama ibunya untuk pakai bedak ringan kalau keluar rumah.


Tapi trend pakai bedak saat ini agak-agak surut. Kalau saya amati, penyebabnya ada tiga:
  • Trend make up ala Korea yang glowy-glowy gitu deh. Udah gitu kebanyakan artis-artis Korea pada bilang kalau dese nggak pake bedak, jadi sebagai fans kita (kita?) mengikuti.
  • Bedak disinyalir bikin kulit kering. Dan kulit yang kering itu cepet keriput.
  • Pakai bedak dinilai hasilnya nggak alami dan kelihatan bedakkan (?) 
Saya sendiri adalah penggemar riasan yang glowy-glowy natural gitu (bikin girlband). Tapi saya tetep nggak bisa ninggalin bedak. Nggak tau sih ya, kebiasaan aja dari SMP udah selalu pakai bedak. Terus saya nggak betah aja pakai produk berbentuk krimi (skincare ataupun foundation), kalau nggak di-set lagi pakai bedak. Berasa becek-becek. Padahal muka saya jenisnya kering.

Terus mengenai bedak bikin kulit kering, saya rasa itu tergantung pemilihan bedaknya yah. Ada bedak yang memang formulanya lembut dan lembap. Lalu soal kelihatan bedakkan itu, ya pilih formula bedak yang oke dong! Bedak yang less-coverage dan translucent biasanya hasilnya nggak medok kok.

Tapi lagi-lagi semua itu pilihan yah. Pakai bedak ataupun nggak pakai bedak nggak salah kok. Disesuaikan saja sama selera, kondisi, dan yang paling penting pakailah bedak yang sudah teruji aman (ada nomor BPOM-nya) dan jangan nyolong. Kalaupun nggak mau beli ya minta bae-bae, jangan nyolong.

FYI aja, biarpun kamu pakai bedak dengan label halal, kalau bedaknya boleh nyolong, ya tetep aja nggak halal. Walau saya nggak paham benar masalah halal-haram, tapi saya yakin pasti kalau masalah halal dan tidak halal ini bukan semata soal ingredient. 

Terus gimana cara milihnya? Saya akan ngomongin jenis-jenis bedak. Tapi yang saya omongin ini sebatas bedak yang pernah saya coba aja yah. Mungkin ada bedak jenis lain, tapi nggak saya bahas di sini karena saya belum pernah nyoba. Soalnya ngomong tanpa tau faktanya kan judulnya nge-judge dan nge-gosip, bukan opini.

Ini nih jenis bedak yang pernah saya coba:

Bedak Tabur

Bentuknya kayak bubuk. Ringan, hasilnya cenderung natural, dan cenderung aman karena nggak begitu menyumbat pori. Semua artikel bilang kalau bedak ini cocoknya buat kulit berminyak dan berjerawat. Tapi kalau menurut saya, bedak ini cocok buat semua jenis kulit. Dan bagus buat pilihan bedak ringan untuk sehari-hari. Bedak tabur memang biasanya nggak ada coverage atau daya tutupnya. Tapi ada juga beberapa jenis bedak tabur yang ber-coverage, walau nggak sebagus jenis two way cake ya, pastinya. Kalau saya sendiri lebih suka yang tanpa coverage dan warnanya translucent, terutama kalau untuk nge-set foundie/BB cream. Bedak tabur yang translucent dan less-coveragecenderung lebih natural hasilnya, nggak cakey, dan nggak gampang oxidise di muka.

Bedak tabur favorit saya saat ini adalah Pigeon Loose Powder. Formulanya ringan dan natural banget. Saya bahkan lebih suka Pigeon kalau dibandingkan Skinfood Buckwheat Loose Powder, karena Pigeon ini menurut saya lebih halus dan lebih gampang rata di kulit. Walau kalau dari segi kemasan dan aroma, menang Skinfood banget. Kemasan Pigeon tuh jelek dan ringkih pol, punya saya tutupnya tinggal separoh :|.

Dulu saya suka bedak Marck's, karena murah dan mampu membuat jerawat lekas kering. Tapi makin ke sini, saya ngerasa kalau bedak Marck's ini bikin kulit saya kering. Jadi saya sekarang berhenti pakai Marck's untuk harian. Tapi saya masih pakai disaat-saat saya jerawatan, dan saat-saat sekitaran waktu menstruasi, karena saat-saat itu biasanya kulit saya cenderung berminyak.

Banyak yang menyarankan untuk menggunakan kabuki/ powder brush, untuk mengaplikasikan bedak tabur. Tapi saya sendiri kurang suka pakai kuas kalau untuk bedak tabur. Bikin emosi, cyin! Terbang-terbang dan susah rata. Saya lebih suka pakai spons handuk. Tapi persoalan alat/aplikator ini saya rasa hanya soal kebiasaan semata. 

Bedak tabur yang pernah saya coba dan saya suka:
  • Pigeon Loose Powder : Rp 18 000 
  • Skinfood Buckwheat Loose Powder : Rp 80 000 - Rp 125 000
  • Bless Acne Face Powder : Rp 58 000
  • Caring Microfine Loose Powder : Rp 45 000 
  • Ultima II The Nakeds Loose Powder : Rp 135 000
  • Mustika Ratu Oxygen Loose Powder : Rp 28 000
  • Purbasari Face Powder : Rp 18 500 
Bedak tabur yang jadi favorit banyak orang, tapi saya nggak suka/ nggak cocok:
  • Marck's Loose Powder : Rp 9 000 
  • Venus Loose Powder : Rp 25 000 
  • Revlon Touch and Glow : Rp 35 000
  • Sariayu Loose Powder : Rp 10 000
  • Wardah Loose Powder : Rp 27 000
Bedak Padat

Yang saya maksud bedak padat/ compact powder di sini adalah bedak padat tanpa foundation yah, bukan two way cake (TWC). Bedak padat adalah bedak tabur yang dipadatkan. Tujuan dipadatkan ini adalah agar lebih praktis dan nggak gampang tumpah, sehingga gampang dibawa-bawa. Walau formulanya nyaris sama dengan bedak tabur, hanya ditambah agen pemadat (?), bedak padat ini nggak disarankan untuk dipakai pada kulit yang berjerawat, karena cenderung lebih gampang menyumbat pori.

Biasanya bedak jenis ini digunakan untuk touch up. Kenapa pakai bedak padat non-foundie, dan bukan TWC aja, untuk touch up? Karena kalau pakai TWC untuk touch up, hasilnya akan terlalu berat dan rentan menggumpal. TWC kan mengandung foundation tuh, jadi teksturnya lebih krimi. Bayangkan tekstur krimi seperti itu, kita tempelkan pada muka yang sudah dioles riasan dan sudah berminyak. Jatuhnya akan berat dan menggumpal dibeberapa tempat. Maka dari itu kalau touch up bagusnya pakai bedak padat yang ringan aja, jangan yang ber-foundie.

Tapi saya sendiri orangnya jarang touch up bedak. Biasanya saya cuma pakai kertas minyak aja untuk beresin hidung dan dagu, nggak perlu tambahan bedak. Jadi saya kadang suka pakai bedak padat, tapi untuk dipakai di awal dandan. Ganti-gantian gitu sama bedak tabur, biar nggak bosen. Tapi saya tep lebih suka pakai bedat tabur sih :D.

Bedak padat yang pernah saya coba dan saya suka:
  • Pigeon Compact Powder : Rp 18 000
  • Garnier Compact Powder : Rp 30 000 
  • Max Factor Creme Puff : Rp 55 000 
  • Fanbo Gloria : Rp 11 000 
Bedak Padat Ber-Foundation/ Two Way Cake (TWC)

Kalau dilihat sekilas, bedak ini bentuknya mirip kayak bedak padat biasa, cuman didalamnya sudah terkandung foundation. Karena ada kandungan foundation-nya, teksturnya biasanya jadi agak-agak krimi gitu, nggak sekering bedak padat biasa. Daya tutup dan daya tahan TWC juga lebih baik kalau dibandingkan dengan bedak tabur/ bedak padat biasa.

Bedak ini dibuat dengan tujuan kepraktisan. Maksudnya nggak perlu lah pakai foundie/ BB cream dulu, lalu ditumpuk bedak tabur. Cukup pakai satu TWC ini sudah. Tapi saya sendiri kurang demen ya, karena menurut saya hasilnya nggak se-maksimal kalau kita pakai foundie dan bedak tabur. Dan untuk sehari-hari, saya lebih suka kulit saya nggak pakai yang terlalu berat, jadi saya cuma pakai bedak tabur tipis-tipis aja. Boleh dibilang, saya bukan penggemar TWC. Mungkin TWC ini cocok untuk kamu yang hobinya kesusu (yang penting jangan kesikud lah, sakit) dan suka pakai riasan "nggak ringan-ringan amat" untuk harian.

Selain untuk single use, TWC ini juga bagus dipakai bareng sama foundie dan bedak tabur, untuk riasan yang full. Urutan pakainya adalah: Foundie - bedak tabur - TWC. Bedak tabur ditengah-tengah ini diperlukan agar riasan nggak menggumpal. Kalau foundie langsung ditumpuk TWC, akan lebih gampang menggumpal. Gunanya di-set lagi pakai TWC setelah foundie dan bedak tabur, adalah untuk menambah daya tutup dan agar riasan lebih awet. Tapi teknik ini kabarnya sekarang sudah jarang dipakai, karena dirasa terlalu tebal dan nggak praktis.

Biasanya dalam kemasan TWC, sudah tersedia sponge aplikatornya sekalian. Sponge-nya berbentuk kayak sponge foundie yang berpori itu tuh. Tapi saya lebih suka mengaplikasikan TWC dengan menggunakan kuas kabuki/ powder brush, karena hasilnya terasa lebih ringan, halus, dan nggak gampang menggumpal.

TWC yang pernah saya coba dan saya suka:
  • Pixy Ultimate Make Up Cake : Rp 47 000, Refill: Rp 27 000
  • Revlon New Complexion TWC : Rp 60 000, Refill: Rp 40 000 
  • Make Over Perfect Cover TWC : Rp 139 000
Mineral Powder Foundie

Pertama saya mau jelasin soal Mineral Make Up dulu. Mineral Make Up adalah inovasi Make Up yang kandungannya cenderung lebih ramah di kulit dan cocok untuk kulit sensitif. Dan Mineral Make Up ini lagi booming banget di dunia perlenjehan. Tapi saya juga beberapa kali menemui review/orang yang mengatakan bahwa dia malah nggak cocok dan breakout dengan formula Mineral Make Up. Jadi ya balik lagi ya, kalau semua produk kosmetik itu cocok-cocokan.

Kalau loose powder foundie adalah bedak tabur yang di dalamnya sudah terkandung foundation. Semacam TWC tapi bentuknya tabur. Teksturnya halus dan lebih krimi dibandingkan bedak tabur biasa. Loose powder foundie ini cara pengaplikasiannya adalah dengan menggunakan kuas kabuki/ kuas bedak. Kalau pakai sponge, hasilnya belepetan dan ketebelen deh. Karena konon katanya penggunaan loose powder foundie ini cukup sedikit aja sudah bisa bikin kulit glowy dan nge-blur pori-pori. Konon lho. 

Tapi saya sendiri kurang gemar dengan bedak jenis ini. Soalnya saya suka emosi jiwa kalau pakai kuas untuk mengaplikasikan bedak tabur. Untuk loose powder foundie, saya cuma punya dan cuma pernah cobain dari The Body Shop ini, dan saya belum bisa menemukan cara pakai yang tepat. Jadi saya masih nggak terlalu suka. Masih mikir-mikir mau saya sale di blogsale atau enggak, ya?

The Body Shop Extra Virgin Minerals Loose Powder Foundation : Rp 249 000

Sudah. Cuman itu jenis bedak yang pernah saya cobain. Ada sih shimmering powder yang tujuannya untuk finishing, kaya NYX Mozaic Powder Hightlight . Tapi saya lebih suka menyebut itu sebagai highlighter, yang dipakai di bagian-bagian tertentu wajah yang ingin ditonjolkan saja. Bukan kayak bedak yang dipakai di seluruh