Thursday, March 22, 2018

Tips Menurunkan Gejala Prehipertensi

Beberapa waktu lalu sempet badan drop gambang banget capek padahal gak lagi kerja berat dan sebagianya. Setelah ke dokter ternyata aku ada gejala prehipertensi dan gejala sinus. Astaga betapa terkejutnya aku diusiaku yang belum tergolong tua sudah prehipertensi, aku bersyukur aku tau dari sekarang jadi aku bisa mulai kontrol makan. Setelah aku ingat-ingat wajar saja jika aku ada gejala seperti itu mengingat aku dari kecil gak pernah yang namanya makan sayur-sayuran. Selain itu dikeluargaku banyak penyuka manis terutama nenek. Setelah bertahun-tahun akhirnya aku sadar bahwa pola makan aku selama ini salah. Aku baru mulai makan sayur kira-kira 3thn terakhir ini dan aku merasakan banyak perubahan.



Orang dengan prehipertensi memiliki tekanan darah yang sedikit naik, tapi belum bisa dimasukkan dalam kategori tekanan darah tinggi atau hipertensi. Orang yang mengalami prehipertensi mungkin memiliki resiko yang lebih besar terhadap penyakit kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) lainnya. Faktor resiko seperti tingginya kadar kolesterol dalam darah, obesitas, dan diabetes, lebih banyak ditemui pada mereka yang mengalami prehipertensi dibandingkan dengan orang yang memiliki tekanan darah yang normal.

Prehipertensi adalah tanda peringatan bahwa anda berada dalam resiko yang lebih besar untuk mengalami hipertensi. Berdasarkan pada tekanan darah dan faktor resiko penyakit jantung, anda mungkin hanya membutuhkan beberapa penyesuaian pola hidup. 

Tips Menurunkan Prehipertensi :

Menurunkan berat badan jika anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas

Memiliki berat badan berlebih meningkatkan resiko anda terhadap tekanan darah tinggi. Demikian pula sebaliknya, mengurangi berat badan dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang sedikit saja dapat mencegah terjadinya hipertensi sebesar 20% pada mereka yang memiliki kelebihan berat badan dan mengalami prehipertensi.

Melakukan latihan fisik secara teratur

Latihan fisik membantu anda menurunkan berat badan. Latihan fisik juga membantu menurunkan tekanan darah.

Konsumsi lebih banyak buah, sayur, biji-bijian, ikan, dan low-fat dairy

Penelitian menunjukkan tekanan darah dapat diturunkan dan hipertensi dapat dicegah dengan DASH diet (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang meliputi diet rendah sodium (natrium), serta tinggi potasium (kalium), magnesium, kalsium, protein, dan serat.

Mengurangi asupan garam

Diet tinggi sodium (natrium) dapat meningkatkan tekanan darah. Demikian pula sebaliknya, diet rendah natrium dapat menurunkan tekanan darah atau mencegah hipertensi. Batasi asupan natrium sampai tidak lebih dari 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam) per hari.

Diet rendah lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol

Diet yang tinggi lemak jenuh (daging dan high-fat dairy), lemak trans (margarin, snack, dan kue) dan kolesterol (jeroan, high-fat dairy, dan kuning telur) dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, dan kanker.

Diet vegetarian (makanan nabati)

Tambahan makanan berprotein tinggi yang berasal dari kedelai dalam diet sehari-hari, serta perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.

Membatasi konsumsi alkohol

Mengkonsumsi terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Untuk membantu mencegah hipertensi, batasi konsumsi alkohol.

Sekarang ini aku lagi menjaga pola makan mulai mengurangi konsumsi daging perbanyak makan sayur, buah serta minum air putih. Untuk mendapatkan protein aku konsumsi ikan laut serta protein nabati ( tahu dan tempe). Oh..iya untuk berat badan saat ini aku masih stay di 43kg jadi gak kategori obesitas.